Pagi ini sebuah polling disalah satu situs menggugah saya untuk merenung, pertanyaan pada polling tersebut adalah sebagai berikut :
"Bila anda menerima hadiah berupa uang tunai sebesar satu triliun apa yang akan anda lakukan ?
a. Shopping ;
b. Diinvestasikan ;
c. Ditabung ;
d. Disumbangkan ;
e. Semuanya. "
Polling yang sekedar untuk canda-candaan ini membuat saya berkhayal, apa yang akan saya lakukan bila ketiban mangga runtuh *bukan durian karena saya tidak suka durian* berupa uang satu triliun ? Wow..memikirkan ada berapa jumlah nolnya saja saya sudah tergagap-gagap. Jadi ingat dengan lagunya Oppy Andaresta, "Cuma Khayalan", yang liriknya seperti ini :
Lengkap dengan AC, Tape dan sopir pribadi
Kemana-mana tinggal minta anter deh
Duduk santai sambil dengerin musik
sama temen-temen gue
Nggak kepanasan lagi uihh dingin…
Pengen punya rumah gedong
Lengkap dengan pelayan,
Perabotan luks plus kolam renang
Mau ini itu tinggal perintah
Hidup serasa di istana
Trus kalo kepanasan
Gue ajak temen-temen gue nyebur deh...basahhh…
Andai a a a a aku jadi orang kaya
Andai a a a a a nggak usah pakai kerja
Pengen punya kapal pesiar
Lengkap dengan pulau pribadi
Yang semua orang nggak boleh masuk
Kecuali yang baik aja sama gue
Gue ajak temen-temen gue
bikin beach party tiap malem
Berenang, bakar ikan, surfing, mancing
Pokoknya yang asyik-asyik dah
Pengen punya uang banyak
Yang depositonya bisa buat tujuh turunan
Jadi gue kan nggak pusing-pusing lagi mikirin duit
Anak, cucu, cicit gue bisa hidup senang terus
Eh, kalo elo elo kekurangan uang
Tinggal telpon gue aja !
Andai ku jadi orang kaya
Andai ku jadi orang kaya
Cukup menggiurkan bukan ? Sebagai emak-emak lirik lagunya Oppy tadi pasti akan saya tambahkan seperti ini, "Pengen sekolahin anak ditempat paling bagus yang ada di dunia ini...pengen beli perhiasan yang mahal-mahal ditoko yang selama ini jangankan untuk masuk ke toko itu sekedar meliriknyapun saya segan, malu sama dompet...pengen beli baju yang didesign ama Victoria Beckham...pengen...pengen...pengen...dan pengen-pengen lainnya...kepanjangan dah kalau dibahas disini.
Bahagia sekali ya bila bisa seperti itu batin saya, tapi jahatnya sisi batin saya yang lain malah memporak-porandakan khayalan saya tadi, membanting saya dari langit ketujuh kembali menuju dunia nyata dengan pertanyaan "emangnya dirimu bener akan bahagia bila bisa seperti itu ?"...heniiiiiiiing....maka yang terjadi adalah saya merenungi pertanyaan itu sambil mendengar lagu Oppy tadi, benarkah saya akan bahagia, pertanyaan itu berulang-ulang menusuk-nusuk otak saya mencoba menggali ingatan akan definisi dari kata "bahagia".
Bagi saya, rasa bahagia muncul ketika saya melihat anak-anak dan suami saya bahagia, saya bahagia ketika bersama mereka dan saya bahagia ketika saya tau mereka bahagia ketika bersama saya, perasaan dibutuhkan sebagai seorang isteri dan seorang ibu juga membuat saya selalu bahagia. Saya lantas berpikir seperti ini, bila hidup saya sudah menyenangkan seperti lagu Oppy tadi apakah saya masih disayangi dan dibutuhkan oleh keluarga saya, saya yakin jawabannya pasti iya, oleh karenanya saya akan tetap bahagia dunk walaupun saya kaya raya, batin saya senang. Namun sisi batin saya yang lain bertanya seperti ini, apakah setelah kamu kaya raya hidup masih mengajarkan sesuatu kepadamu ? Apakah hidup masih berarti, masih berwarna dan masih bermakna untuk dihargai ?
Saya jadi berpikir seperti ini, ketika saya hanya bisa makan nasi pakai garam tapi saya masih bisa bahagia pastinya saya juga tetap akan bahagia bila saya bisa sarapan pagi dengan omelet ala Hotel Le Parker Meridien Manhattan, omelet termahal didunia karena menggunakan lobster atlantis segar dan caviar selain bahan dasar omelet lainnya, tapi pertanyaan tadi membuat saya berpikir, bila harta saya sudah seperti hartanya paman gober apakah hidup masih menarik untuk dijalani ? Saya jadi ingat bila saya tidak memiliki uang yang cukup sedangkan saya menginginkan suatu barang, maka saya akan jumpalitan menabung agar dapat membeli barang yang saya inginkan itu, ketika jumpalitan menabung itu kesulitan mengajarkan banyak hal kepada saya, perjuangan membuat saya survive menghadapi hidup, pengalaman yang diperoleh dari berjuang menambah ilmu pengetahuan saya dalam memperjuangkan hidup, dan pastinya hasil dari perjuangan itu akan saya nikmati dengan nilai penghargaan tertinggi. Intinya, menurut saya, segala sesuatu yang berhasil saya dapatkan melalui sebuah perjuangan, pastinya, akan saya hargai, semakin berat medan perjuangannya maka akan semakin besar pula penghargaan yang diberikan, benarkah pendapat saya itu ?
Pernah punya pikiran betapa bahagianya menjadi seorang Donald Trump atau, minimal, Ivanka Trump, anaknya pak Donald, godaan untuk bahagia versi miliuner ala lagunya Oppy tadi membuat saya senyum-senyum sendiri, senyum membayangkan fasilitas apa yang nantinya akan saya miliki, senyum membayangkan hal-hal apa yang dapat saya lakukan, dan senyum membayangkan betapa gilanya saya punya mimpi seperti itu hehehe. Tapi saya jadi merenungi lagi, bila mengingat gossip yang beredar, *duuuhh dasar emak-emak tukang gossip*, bukankah mereka-mereka yang kaya raya itu juga kerap tidak bahagia dengan apa yang telah mereka miliki, bahkan ada beberapa yang cenderung bersikap aneh dalam menghadapi hidup, penuh dengan sensasi dan segala hal nyeleneh mewarnai kehidupannya, bahagiakah mereka ?
Salahkah bila saya beranggapan ternyata harta dan tahta bukanlah segala-galanya, harta dan tahta dunia hanyalah kesenangan duniawi yang menipu, bukankah manusia hidup tidak semata-mata hanya untuk mengejar harta dan tahta, kaya tidak selamanya berarti bahagia, bahagia sudah pasti melahirkan kekayaan batin, orang bahagia tidak melulu karena dirinya kaya harta, dan pastinya orang yang kaya harta belum tentu akan selamanya bahagia, yang penting adalah cukup, cukup bahagia dan cukup memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan untuk hidup dan menjalani hidup.
Berjuang untuk hidup pastinya akan memberi warna dalam hidup, membuat kita lebih menghargai hidup, karena hidup tanpa perjuangan akan terasa hambar. Kalau saya jadi miliuner mungkin diawal-awal saya akan bahagia, tapi setelah segala sesuatunya dapat saya peroleh dengan mudah, tanpa perjuangan, perlahan-lahan saya yakin akan membosankan juga, hambar, rasanya ada yang kurang bila segala sesuatunya begitu mudah saya raih, mungkin karena bosan saya malah jadi aneh, berprilaku nyeleneh demi mengisi kekosongan batin, bisa jadi saya malah tertantang untuk melanggar hukum demi merasakan lagi makna perjuangan hidup, ini versi saya lho, makanya jangan heran kalau melihat aksi para jutawan yang aneh-aneh, ada yang kleptomania, suka marah-marah gak jelas, dan sebagainya, amit-amit dah.
Maka balik lagi pada polling tadi, kalau ditanya kepada saya, pastinya, jawaban saya adalah tolong cubit saya, bangunkan saya dari mimpi aneh ini, dan bila ternyata itu bukan mimpi, mungkin sebahagian uangnya akan saya ambil buat nutupin utang-utang hehehe baik utang kepada manusia maupun kepada Tuhan, trus sisanya bakalan saya bagi-bagikan buat penggemar setia Celoteh Pippi yang rela membuang percuma waktunya demi celotehan yang ngawur ini.
Saya jadi berpikir seperti ini, ketika saya hanya bisa makan nasi pakai garam tapi saya masih bisa bahagia pastinya saya juga tetap akan bahagia bila saya bisa sarapan pagi dengan omelet ala Hotel Le Parker Meridien Manhattan, omelet termahal didunia karena menggunakan lobster atlantis segar dan caviar selain bahan dasar omelet lainnya, tapi pertanyaan tadi membuat saya berpikir, bila harta saya sudah seperti hartanya paman gober apakah hidup masih menarik untuk dijalani ? Saya jadi ingat bila saya tidak memiliki uang yang cukup sedangkan saya menginginkan suatu barang, maka saya akan jumpalitan menabung agar dapat membeli barang yang saya inginkan itu, ketika jumpalitan menabung itu kesulitan mengajarkan banyak hal kepada saya, perjuangan membuat saya survive menghadapi hidup, pengalaman yang diperoleh dari berjuang menambah ilmu pengetahuan saya dalam memperjuangkan hidup, dan pastinya hasil dari perjuangan itu akan saya nikmati dengan nilai penghargaan tertinggi. Intinya, menurut saya, segala sesuatu yang berhasil saya dapatkan melalui sebuah perjuangan, pastinya, akan saya hargai, semakin berat medan perjuangannya maka akan semakin besar pula penghargaan yang diberikan, benarkah pendapat saya itu ?
Pernah punya pikiran betapa bahagianya menjadi seorang Donald Trump atau, minimal, Ivanka Trump, anaknya pak Donald, godaan untuk bahagia versi miliuner ala lagunya Oppy tadi membuat saya senyum-senyum sendiri, senyum membayangkan fasilitas apa yang nantinya akan saya miliki, senyum membayangkan hal-hal apa yang dapat saya lakukan, dan senyum membayangkan betapa gilanya saya punya mimpi seperti itu hehehe. Tapi saya jadi merenungi lagi, bila mengingat gossip yang beredar, *duuuhh dasar emak-emak tukang gossip*, bukankah mereka-mereka yang kaya raya itu juga kerap tidak bahagia dengan apa yang telah mereka miliki, bahkan ada beberapa yang cenderung bersikap aneh dalam menghadapi hidup, penuh dengan sensasi dan segala hal nyeleneh mewarnai kehidupannya, bahagiakah mereka ?
Salahkah bila saya beranggapan ternyata harta dan tahta bukanlah segala-galanya, harta dan tahta dunia hanyalah kesenangan duniawi yang menipu, bukankah manusia hidup tidak semata-mata hanya untuk mengejar harta dan tahta, kaya tidak selamanya berarti bahagia, bahagia sudah pasti melahirkan kekayaan batin, orang bahagia tidak melulu karena dirinya kaya harta, dan pastinya orang yang kaya harta belum tentu akan selamanya bahagia, yang penting adalah cukup, cukup bahagia dan cukup memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan untuk hidup dan menjalani hidup.
Berjuang untuk hidup pastinya akan memberi warna dalam hidup, membuat kita lebih menghargai hidup, karena hidup tanpa perjuangan akan terasa hambar. Kalau saya jadi miliuner mungkin diawal-awal saya akan bahagia, tapi setelah segala sesuatunya dapat saya peroleh dengan mudah, tanpa perjuangan, perlahan-lahan saya yakin akan membosankan juga, hambar, rasanya ada yang kurang bila segala sesuatunya begitu mudah saya raih, mungkin karena bosan saya malah jadi aneh, berprilaku nyeleneh demi mengisi kekosongan batin, bisa jadi saya malah tertantang untuk melanggar hukum demi merasakan lagi makna perjuangan hidup, ini versi saya lho, makanya jangan heran kalau melihat aksi para jutawan yang aneh-aneh, ada yang kleptomania, suka marah-marah gak jelas, dan sebagainya, amit-amit dah.
Maka balik lagi pada polling tadi, kalau ditanya kepada saya, pastinya, jawaban saya adalah tolong cubit saya, bangunkan saya dari mimpi aneh ini, dan bila ternyata itu bukan mimpi, mungkin sebahagian uangnya akan saya ambil buat nutupin utang-utang hehehe baik utang kepada manusia maupun kepada Tuhan, trus sisanya bakalan saya bagi-bagikan buat penggemar setia Celoteh Pippi yang rela membuang percuma waktunya demi celotehan yang ngawur ini.