Mahatma Gandhi

"You may never know what results come of your action, but if you do nothing there will be no result"    

Sabtu, 18 Februari 2012

Little House On The Prairie Dalam Kenangan



Masih pada ingat nggak dengan serial televisi era 80'an ini ? Drama tv yang selalu diputar di satu-satunya stasiun televisi Indonesia, pada saat itu, di setiap Minggu siang setelah acara 'Arena & Juara'. Kapan tahun tepatnya serial tv ini mulai di putar di TVRI saya juga gak tau pasti, kalau tidak salah serial ini mulai diputar ketika usia saya sekitar 4 - 5 atau 6 tahun, entahlah, yang pasti, waktu itu saya masih kecil, dan setiap intro musik film ini mulai berkumandang, dimanapun saat itu saya berada maka saya akan langsung bergegas pulang untuk menonton acara tv favorit keluarga saat itu, I grew up with Little House on the Prairie and I always loved it, kenangan yang indah. 

Kira-kira sebulan yang lalu ketika saya sedang berbelanja di toko buku langganan, saya melihat novel "Litlle House Series" langsung saja memori masa kecil ini hidup kembali, setelah baca saya baru tau lho kalau ternyata serial drama tv ini diangkat dari kisah nyata Laura Elizabeth Ingalls Wilder, penulis Amerika ini menceritakan kisah hidupnya di masa kecil dalam novel "Litlle House Series" tentang perjalanan dirinya dan keluarganya dari rimba raya Wisconsin hingga menetap di De Smeth, Dakota Selatan. Dalam novel ini diceritakan bagaimana Laura dan keluarganya melakukan perjalanan jauh dengan mengendarai gerobak kuda beratapkan terpal, bertemu orang Indian, berburu, membuka lahan baru, bertani, menghadapi badai salju yang dahsyat dan lain sebagainya yang membuat saya devoured each book again and again hahahaha, sayangnya saya belum berhasil membeli buku yang terakhir, sedang dalam pemesanan. 

 Laura Elizabeth Ingalls Wilder (7 Februari 1867 - 10 Februari 1957)

Keluarga Ingalls merupakan pionir atau pelopor yang menjelajahi benua Amerika untuk membuka lahan pertanian baru dan memulai kehidupan baru, mereka adalah saksi hidup yang menyaksikan sejarah pertumbuhan Amerika menjadi suatu negara besar dan turut serta sebagai pelaku perkembangan tersebut. Setelah dewasa Laura menikah dengan Almanzo "Manly" Wilder, kemudian Ia bersama suami dan anaknya, sekali lagi, melakukan perjalanan menuju daerah baru, sebagaimana perjalanan yang telah Ia lakukan dimasa kecilnya. Perjalanan Laura bersama suami dan anaknya Rose Wilder Lane diceritakan kembali dalam novel "Litlle House Rose Series". Untuk kumpulan Novel yang ditulis Roger Lea Mac Bride, berdasarkan pengalaman yang diceritakan Rose kepadanya, ini, sayangnya saya hanya memiliki 3 bukunya saja, sisanya belum ketemu. Membaca novel yang berceritakan pengalaman Laura maupun Rose, keduanya sama-sama bercerita tentang keteguhan dalam memperjuangkan hidup, sikap berani dan pantang menyerah, keberanian untuk memulai kehidupan ditempat baru yang masih liar dan belum pernah mereka datangi, jiwa petualangan, serta kehidupan sebagai petani dan peternak ala western tempo dulu.

Rose Wilder Lane (5 Desember 1886 - 30 Oktober 1968)

Setelah membaca bukunya saya baru menyadari bahwa ternyata banyak perbedaan antara buku dan film, tapi karena yang pertama kali saya lihat adalah filmya jadi saya tidak merasa aneh, biasanya saya selalu ngomel-ngomel bila menonton film yang melenceng dari bukunya, tapi untuk kasus ini saya menerimanya dengan lapang dada hehehe, hanya saja ketika membacanya jadi rada-rada terganggu dengan beberapa perbedaan kecil yang walaupun sepele tapi sangat mengganggu mata saya, seperti contohnya, bila di film kita melihat Pa *panggilan Laura terhadap ayahnya* Charles Inggals seperti ini


namun di bukunya Pa diceritakan dan juga digambarkan memiliki janggut yang panjang dan tebal alias brewokan, sedangkan Mr.Edwards


dibuku digambarkan sebagai orang yang tinggi dan kurus serta tidak memiliki janggut, sepele sih tapi bagi saya lumayan mengganggu konsentrasi saya untuk berkhayal hehehe. Selain itu di buku tokoh yang satu ini, masih ingat siapa dia ?


Nellie Oleson, musuh bebuyutannya Laura, Naaah kalau di buku perseteruan keduanya tidak seseru seperti yang digambarkan dalam filmnya, demikian juga Mrs.Oleson


di buku, rasanya tokoh Ibunya Nellie ini  tidak menyebalkan sebagaimana yang ada dalam film, malah sosoknya hanya sekilas diceritakan Laura itupun tidak tergambar sebagai sosok yang jahat, bila dalam film lebih mengkhususkan pada kehidupan keluarga Ingalls di satu kota, *lupa saya nama kotanya, yang jelas tempat dimana keluarga Oleson memiliki toko*, maka buku menceritakan tentang pengalaman perjalanan keluarga Ingalls yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya *mohon maaf bila saya keliru dalam mengartikan novelnya*, namun sekali lagi seperti yang saya kemukakan diawal, saya tidak terganggu dengan perbedaan antara cerita di film dan bukunya, yang pasti ketika kecil hal yang selalu saya nantikan setiap Minggu siang adalah menyaksikan kehidupan sederhana keluarga bahagia ini


Balik lagi kepada kenangan akan filmnya, dulu, waktu saya kecil, acara wajib yang selalu saya tonton pada hari Minggu adalah Unyil, Ria Jenaka, Album Minggu dan Little House On The Prairie, dibilang wajib ya karena pada waktu itu cuma ada 1 chanel tv di Indonesia. Biasanya sesudah film itu berakhir diputar saya diwajibkan untuk tidur siang. Sebelum tidur saya selalu membayangkan seandainya saya jadi Laura, tinggal di tanah pertanian di rumah yang keseluruhannya terbuat dari kayu, menunggang kuda, bermain di sungai, tidur di kamar yang berada tepat di bawah loteng, dan sebagainya dan sebagainya sampai akhirnya saya tertidur pulas. Sorenya, saat bermain bersama teman-teman kami selalu membahas kembali film dan adegan-adegan yang menjadi favorit kami, biasanya adegan ketika Laura berantem dengan Nellie atau ketika musim salju tiba, sangat menyenangkan, saat itu saya sampai bercita-cita kalau sudah besar kelak akan menjadi petani yang punya rumah seperti rumahnya Laura dan tinggal di negeri dengan 4 musim, hahahaha impian yang indah.


so unforgettable movies,


Ini adegan yang paling saya sukai,


Saya selalu berharap semoga ada stasiun televisi yang berkenan memutar kembali serial tv jadul ini, dan seandainya itu terjadi, mungkin sebagaimana Mama saya dulu, saya akan mentranslitkan satu persatu dialog dalam film tersebut kepada anak saya, karena pada saat itu entah saya yang belum pintar membaca ataukah memang film itu tidak ada terjemahannya, saya lupa, yang saya ingat hanyalah Mama selalu menerjemahkan dialog film tersebut saat adegan-adegan seru, dan saya tidak akan tidur siang sebelum Mama menceritakan kembali kesimpulan cerita dalam film Little House On The Prairie yang baru saja kami tonton tersebut. Memory is one the most powerful of implements in the human arsenal and one of the characteristics that makes our species so unique. It is memory that allowed us to develop speech, that allowed us the create societies, that has allowed us to become such a successful species. Memory outs us in touch with our past, allows us to recall the beautiful and tender moments of our lives. Memory can also be our undoing. It can keep unpleasant moments fresh in our minds, bending and twisting our souls, perverting our good will. Memory’s power is undeniable, and Little House On The Prairie is one of my favorite childhood memories.



22 komentar:

  1. Keknya bukan habis acara "Arena & Juara" deh..tapi "Dari Gelanggang ke Gelanggang" yang biasa dibawain sama bung Max Sopacua :)

    BalasHapus
  2. Iya, walaupun saya dulu bocah laki yang bandel, tapi kalo dah film ini, saya selalu terenyuh. inget semua memori saya tempoe doeloe...hiks...hiks..masa yang sangat indah......

    BalasHapus
  3. film kenangan yg tidak terlupakan.

    BalasHapus
  4. Filmnya ada ko diputer ulang di tv kabel (top tv atau indovision)di chanel 169 Hits

    BalasHapus
  5. Film ini tayang ulang di stasiun TV HITS ch.169, sekarang sdh sampai pada eps.20

    BalasHapus
  6. film favourite aku msh kecil nih, skg sering nnton di channel HITS’nya mncvision hhehehee

    BalasHapus
  7. Pengen nonton lagi..klo gk dapet novel nya deh

    BalasHapus
  8. Gak terasa, dah tua ya kita 😂

    BalasHapus
  9. Sekarang TVRI memutarnya kembali, its like a time machine

    BalasHapus
  10. Sekarang sudah diputar lagi di TVRI

    BalasHapus
  11. Film ini sekarang di putar kembali di TVRI setiap hari jumat pukul 4 sore

    BalasHapus
  12. Terima kasih sdh menulis ttg LHOtP mbak. Berharap sekali bisa diputar ulang.

    BalasHapus
  13. Mbaa, di TVRI ditayangin lagi:) sama Oshin jugaaa.. ini saya lagi nonton sambil baca2 review di internet:)

    BalasHapus
  14. Mbaa, di TVRI ditayangin lagi:) sama Oshin jugaaa.. ini saya lagi nonton sambil baca2 review di internet:)

    BalasHapus
  15. Diputar lagi mbak sekarang, di TVRI tiap Sabtu jam 8 malam, setelah Oshin

    BalasHapus
  16. sudah tayang lagi setiap sabtu jam 20.00 wib di TVRI.. berasa nostalgiaa, tvri juara deh

    BalasHapus
  17. udah diputer lagi tuh filmnya di TVRI hari Minggu malam

    BalasHapus
  18. Sekarang saya tonton lagi dari season 1 di channel HITS di MNC Vision channel 160 tontonan yang bagus untuk keluarga. Kalau kau tahu cara mendidik anak tontonoah film ini.

    BalasHapus
  19. Sekarang saya menonton kembali serial ini di channel HITS di MNC Vision. Tontonan yang bagus untuk keluarga. Kalau mau tahu cara mendidik anak tontonoah film ini.

    BalasHapus
  20. Belum pernah lihat filmnya,tapi waktu kecil pernah membaca novelnya..dan selalu terkenang sampai sekarang

    BalasHapus
  21. Film masa kecil yg gak akan pernah terlupakan. Saat keluarga lengkap berkumpul. Dan masih jadi bahan obrolan besoknya di sekolah.. " eh kemaren lihat film LAURA gak?"

    BalasHapus